Welcome to My Spot

Cari Blog Ini

Kamis, 07 April 2011

Tugas Jaringan Komputer ( Subnetting )

Eko Wibowo
3 KA 15
10108694


Subneting adalah proses untuk memakai sebagian bit host id untuk membentuk subnet id. Dengan subneting sebuah network address tunggal dapat dipecah menjadi subnetwork atau subnet yang memiliki subnet address sendiri. Seperti yang telah kita ketahui bahwa sebuah ip address terdiri dari 32 bit atau 4 byte yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu net id dan host id. Net id menunjukkan network address host-host yang terhubung dalam sebuah jaringan lokal, sedangkan host id menunjukkan host address yang unik untuk setiap host komputer yang terhubung ke jaringan lokal. Ada beberapa alasan membangun subneting, diantaranya:
  • mengoptimasi performansi jaringan
  • memudahkan manajemen
  • mereduksi traffic jaringan
  • mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis luas
  • efisiensi penggunaan bandwidth jaringan


Subnet mask adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network id dan host id. Dengan subnet mask dapat kita tentukan apakah sebuah host berada di jaringan lokal atau di jaringan luar. Pada subneting ini kita gunakan subnet mask untuk membagi-bagi network menjadi beberapa subnetwork. Seluruh bit yang berhubungan dengan network id di set 1, sedangkan seluruh bit yang berhubungan dengan host id di set 0. Class IP yang paling banyak digunakan, yaitu:

  1. Class A dengan 1 byte network id dan 3 byte host id, default subnet mask 255.0.0.0 atau 11111111.00000000.00000000.00000000.
  2. Class B dengan 2 byte network id dan 2 byte host id, default subnet mask 255.255.0.0 atau 11111111.11111111.00000000.00000000.
  3. Class C dengan 3 byte network id dan 1 byte host id, default subnet mask 255.255.255.0 atau 11111111.1111111.11111111.00000000.


CIDR (Classes Inter-Domain Routing) adalah suatu metode yang dimanfaatkan oleh ISP (Internet Service Provider) untuk mengalokasikan sekelompok alamat IP ke pelanggannya (client). Misalnya kita memperoleh IP dari ISP dalam bentuk seperti ini 100.34.221.90/15, maka /15 menunjukkan jumlah digit biner 1 pada subnet mask kita. Dari /15 dalam biner menjadi 11111111.11111110.0000000.00000000, maka subnet mask kita adalah 255.254.0.0 termasuk class B gampang kan. CIDR maksimal yang dimiliki oleh setiap class ip adalah sebagai berikut:

  • Class A sampai /8
  • Class B sampai /16
  • Class C sampai /24


Di dalam subneting ada beberapa ip address yang tidak boleh digunakan disebut spesial address, yaitu:

  • Segala subnet id dengan host id semua digitnya 0, contohnya class C dengan ip xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.00000000 atau xxxx.xxx.xxx.0. Digunakan untuk subnetwork address.
  • Segala subnet id dengan host id semua digitnya 1, contohnya class C dengan ip xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.11111111 atau xxx.xxx.xxx.255. Digunakan untuk broadcast address.
  • Subnet id semua digitnya 0 dengan semua host id, contohnya class A dengan ip 00000000.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx atau 0.xxx.xxx.xxx. Tidak digunakan oleh host manapun.
  • Subnet id semua digitnya 1 dengan semua host id, contohnya class A dengan ip 11111111.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx atau 255.xxx.xxx.xxx. Tidak digunakan oleh host manapun.


SOAL:
Buat 5 subnetwork dari class C ?

JAWAB:
Class c default subnet masknya 255.255.255.0. Jumlah digit pada host id kita tentukan dengan rumus:
2^n - 2 = banyak_subnetwork

Maka:
2^n - 2 = 5
2^n = 7
2^2 < 7 < 2^3

Maka kita pilih yang terbesar karena jika kita pilih yang terkecil akan kekurangan, maka n = 3 yang menunjukkan jumlah digit pada host id kita. Maka subnet mask-nya dengan subneting menjadi:
255.255.255.11100000 atau 255.255.255.224
Berikutnya kita buat tabel berisi valid host, yaitu host address yang dapat kita gunakan dalam jaringan, sebagai berikut ini:

Subnet Ke

Subnet ID

Valid Host

Broadcast ID

Special address subnet id all digit 0

xxx.xxxx.xxxx.000 atau xxxx.xxx.xxx.0

xxx.xxx.xxx.1 s/d xxx.xxx.xxx.30

xxx.xxx.xxx.31

1

xxx.xxxx.xxxx.001 atau xxx.xxx.xxx.32

xxx.xxx.xxx.33 s/d xxx.xxx.xxx.62

xxx.xxx.xxx.63

2

xxx.xxxx.xxxx.010 atau xxxx.xxx.xxx.64

xxx.xxx.xxx.65 s/d xxx.xxx.xxx.94

xxx.xxx.xxx.95

3

xxx.xxxx.xxxx.011 atau xxxx.xxx.xxx.96

xxx.xxx.xxx.97 s/d xxx.xxx.xxx.126

xxx.xxx.xxx.127

4

xxx.xxxx.xxxx.100 atau xxxx.xxx.xxx.128

xxx.xxx.xxx.129 s/d xxx.xxx.xxx.158

xxx.xxx.xxx.159

5

xxx.xxxx.xxxx.101 atau xxxx.xxx.xxx.160

xxx.xxx.xxx.161 s/d xxx.xxx.xxx.190

xxx.xxx.xxx.191

6

xxx.xxxx.xxxx.110 atau xxxx.xxx.xxx.192

xxx.xxx.xxx.193 s/d xxx.xxx.xxx.222

xxx.xxx.xxx.223

Special address subnet id all digit 1

xxx.xxxx.xxxx.111 atau xxxx.xxx.xxx.224

xxx.xxx.xxx.225 s/d xxx.xxx.xxx.254

xxx.xxx.xxx.255


Jadi kita memiliki 6 subnetwork. Bisa dilihat pada host id kita ambil 3 digit untuk menjadi subnet id. Network id xxx.xxx.xxx diatas kita isikan dengan network id jaringan. Untuk valid host yang ada di paling awal dan akhir tabel tidak digunakan karena termasuk special address, sehingga valid host ada diantara 6 subnetwork tersebut.

Adapun sketsa penggambarannya dari soal subnetting di atas adalah sebagai berikut :

0 komentar:

Posting Komentar