3 KA 15
10108694
- mengoptimasi performansi jaringan
- memudahkan manajemen
- mereduksi traffic jaringan
- mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis luas
- efisiensi penggunaan bandwidth jaringan
Subnet mask adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network id dan host id. Dengan subnet mask dapat kita tentukan apakah sebuah host berada di jaringan lokal atau di jaringan luar. Pada subneting ini kita gunakan subnet mask untuk membagi-bagi network menjadi beberapa subnetwork. Seluruh bit yang berhubungan dengan network id di set 1, sedangkan seluruh bit yang berhubungan dengan host id di set 0. Class IP yang paling banyak digunakan, yaitu:
- Class A dengan 1 byte network id dan 3 byte host id, default subnet mask 255.0.0.0 atau 11111111.00000000.00000000.00000000.
- Class B dengan 2 byte network id dan 2 byte host id, default subnet mask 255.255.0.0 atau 11111111.11111111.00000000.00000000.
- Class C dengan 3 byte network id dan 1 byte host id, default subnet mask 255.255.255.0 atau 11111111.1111111.11111111.00000000.
CIDR (Classes Inter-Domain Routing) adalah suatu metode yang dimanfaatkan oleh ISP (Internet Service Provider) untuk mengalokasikan sekelompok alamat IP ke pelanggannya (client). Misalnya kita memperoleh IP dari ISP dalam bentuk seperti ini 100.34.221.90/15, maka /15 menunjukkan jumlah digit biner 1 pada subnet mask kita. Dari /15 dalam biner menjadi 11111111.11111110.0000000.00000000, maka subnet mask kita adalah 255.254.0.0 termasuk class B gampang kan. CIDR maksimal yang dimiliki oleh setiap class ip adalah sebagai berikut:
- Class A sampai /8
- Class B sampai /16
- Class C sampai /24
Di dalam subneting ada beberapa ip address yang tidak boleh digunakan disebut spesial address, yaitu:
- Segala subnet id dengan host id semua digitnya 0, contohnya class C dengan ip xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.00000000 atau xxxx.xxx.xxx.0. Digunakan untuk subnetwork address.
- Segala subnet id dengan host id semua digitnya 1, contohnya class C dengan ip xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.11111111 atau xxx.xxx.xxx.255. Digunakan untuk broadcast address.
- Subnet id semua digitnya 0 dengan semua host id, contohnya class A dengan ip 00000000.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx atau 0.xxx.xxx.xxx. Tidak digunakan oleh host manapun.
- Subnet id semua digitnya 1 dengan semua host id, contohnya class A dengan ip 11111111.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx atau 255.xxx.xxx.xxx. Tidak digunakan oleh host manapun.
SOAL:
Buat 5 subnetwork dari class C ?
JAWAB:
Class c default subnet masknya 255.255.255.0. Jumlah digit pada host id kita tentukan dengan rumus:
2^n - 2 = banyak_subnetwork
Maka:
2^n - 2 = 5
2^n = 7
2^2 < 7 < 2^3
Maka kita pilih yang terbesar karena jika kita pilih yang terkecil akan kekurangan, maka n = 3 yang menunjukkan jumlah digit pada host id kita. Maka subnet mask-nya dengan subneting menjadi:
255.255.255.11100000 atau 255.255.255.224
Berikutnya kita buat tabel berisi valid host, yaitu host address yang dapat kita gunakan dalam jaringan, sebagai berikut ini:
Subnet Ke | Subnet ID | Valid Host | Broadcast ID |
Special address subnet id all digit 0 | xxx.xxxx.xxxx.000 atau xxxx.xxx.xxx.0 | xxx.xxx.xxx.1 s/d xxx.xxx.xxx.30 | xxx.xxx.xxx.31 |
1 | xxx.xxxx.xxxx.001 atau xxx.xxx.xxx.32 | xxx.xxx.xxx.33 s/d xxx.xxx.xxx.62 | xxx.xxx.xxx.63 |
2 | xxx.xxxx.xxxx.010 atau xxxx.xxx.xxx.64 | xxx.xxx.xxx.65 s/d xxx.xxx.xxx.94 | xxx.xxx.xxx.95 |
3 | xxx.xxxx.xxxx.011 atau xxxx.xxx.xxx.96 | xxx.xxx.xxx.97 s/d xxx.xxx.xxx.126 | xxx.xxx.xxx.127 |
4 | xxx.xxxx.xxxx.100 atau xxxx.xxx.xxx.128 | xxx.xxx.xxx.129 s/d xxx.xxx.xxx.158 | xxx.xxx.xxx.159 |
5 | xxx.xxxx.xxxx.101 atau xxxx.xxx.xxx.160 | xxx.xxx.xxx.161 s/d xxx.xxx.xxx.190 | xxx.xxx.xxx.191 |
6 | xxx.xxxx.xxxx.110 atau xxxx.xxx.xxx.192 | xxx.xxx.xxx.193 s/d xxx.xxx.xxx.222 | xxx.xxx.xxx.223 |
Special address subnet id all digit 1 | xxx.xxxx.xxxx.111 atau xxxx.xxx.xxx.224 | xxx.xxx.xxx.225 s/d xxx.xxx.xxx.254 | xxx.xxx.xxx.255 |
Jadi kita memiliki 6 subnetwork. Bisa dilihat pada host id kita ambil 3 digit untuk menjadi subnet id. Network id xxx.xxx.xxx diatas kita isikan dengan network id jaringan. Untuk valid host yang ada di paling awal dan akhir tabel tidak digunakan karena termasuk special address, sehingga valid host ada diantara 6 subnetwork tersebut.
Adapun sketsa penggambarannya dari soal subnetting di atas adalah sebagai berikut :
0 komentar:
Posting Komentar