Welcome to My Spot

Cari Blog Ini

Minggu, 24 Oktober 2010

Kerja Besar Dimulai dari Langkah Pertama

Eko Wibowo

10108694

3 KA 15

Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2

Kerja Besar Dimulai dari Langkah Pertama

Jam 10.05 WIB saya dan crew gaulislam (Ikrar, Samsi, Utha dan Upi) tiba di tempat acara. Gedung Markaz Islam Bogor (dahulu namanya PPIB). Masih lengang. Karpet masih kosong. Nampaknya karpet memang didesign untuk selalu seperti itu sejak awal Ramadhan. Supaya kalo ada acara bisa langsung dipakai saja. Nggak perlu dibenahi lagi. Siapapun yang melaksanakan acara, karpet adalah tempat duduknya (oh ya, nggak cuma buat duduk, tapi juga buat tiduran.. selama dirimu nggak gatal-gatal saja nantinya hehehe..). Di beberapa titik ngejogrok speaker yang dipajang melebihi tinggi badan saya. Podium udah ada. Beberapa aksesoris untuk di panggung sisa acara sebelumnya masih berserakan. Wah, ini belum siap. Saya dan kawan-kawan langsung menuju lantai dua gedung Markaz Islam, yakni studio Radio MARS 106 FM sebagai tempat ngumpul breefing acara. Tapi teman-teman dari MARS 106 FM belum banyak yang hadir. Waktu itu cuma Kang Ari saja yang memang standby untuk siaran radio. Ngobrol sebentar dengan kru gaulislam, mengontak teman-teman kru MARS 106 FM, dan akhirnya saya meninggalkan kru gaulislam untuk pulang terlebih dahulu menyiapkan segala sesuatunya untuk acara sore.

Selama di rumah saya kontak beberapa kru yang akan menjadi pengisi acara. Selain mengingatkan Kang Iwan Januar untuk bawa buku sebagai doorprize, juga meminta kru VOI (Voice of Islam) dan tim nasyid Ar-Rijaal untuk datang lebih awal. Bila perlu sebelum masuk waktu ashar. Karena mereka harus tampil di exstra opening: Jam 15.40-16.00 WIB. Komunikasi dengan kru gaulislam di tempat acara juga terus berlangsung di sela-sela saya mengerjakan persiapan untuk acara talkshow. Pukul 14.40 saya berangkat dari rumah bersama istri dan anak-anak. Sekitar 20 menitan sampai di tempat acara. Saat saya memasuki pelataran parkir di basement Masjid Raya, waktu sudah menjelang ashar. Sekitar 10 menitan lagi. Jadi masih ada waktu untuk menyiapkan segalanya.

Ini adalah acara perdana yang kami gelar. Buletin Remaja gaulislam bekerjasama dengan Radio MARS 106 FM Bogor. Alhamdulillah, buletin yang saya kelola bersama kawan-kawan ini sudah menjalin kerjasama dengan dua radio sekaligus di kota Bogor ini untuk menyebarkan syiar Islam. Pertama dengan Radio KISI 93.4 FM Bogor, sejak 23 Juli 2008. Kedua dengan Radio MARS 106 FM yang secara resmi bekerjasama dengan Buletin Remaja gaulislam pada Juni 2010. Tetapi kerjasama secara individual sudah berlangsung sejak lama. Mulai bulan Maret 2008. Waktu itu saya menjadi salah satu narasumber Program Remaja Shalihin. Program ini terselenggara atas kerjasama MARS 106 FM dengan Mabda Institute. Tapi pada akhir 2008 tidak jelas lagi bentuk kerjasamanya, maka akhirnya saya secara pribadi yang melanjutkan kerjasama tersebut hingga sekarang dengan memasukkan Buletin Remaja gaulislam dalam kerjasama terbaru dengan menghadirkan acara bukan hanya Remaja Shalihin, tapi juga Fresh! Air dan Taman Curhat Remaja. Itu artinya, Buletin Remaja gaulislam mengudara tiga kali dalam setiap pekannya di Radio MARS 106 FM Bogor. Ditambah satu kali mengudara di Radio KISI 93.4 FM Bogor dalam setiap pekannya, yakni dalam Program [klinik] gaulislam yang ditayangkan setiap Rabu pagi.

Kembali ke acara yang mau saya ceritakan tersebut. Untuk memberikan informasi lebih dan mengenalkan lebih jauh mengenai Radio MARS 106 FM dan Buletin Remaja gaulislam, maka digelarlah acara ini. Agar para pembaca gaulislam yang sudah terbiasa setiap pekannya mendapatkan informasi dari buletin, dan para pendengar MARS 106 FM yang setiap saat stay tune untuk mengikuti acara-acara dari radio bisa mengetahui dan mengenal para penulis gaulislam dan penyiar MARS 106 FM. Semoga memang ada manfaat yang bisa diambil bagi siapa saja yang ingin mengambil manfaatnya.

Hmm.. acara yang seharusnya mulai digelar pada 15.40, setelah waktu shalat ashar, ternyata malah belum juga dimulai. Masih lengang. Para peserta belum datang.Waktu itu tim nasyid ar-rijal yang sudah siap dan sedang check sound. Meski peserta belum banyak yang hadir, tapi tim nasyid Ar-Rijal langsung mengisi acara. Membawakan beberapa lagu sampai pada pukul 16.10 dimana para peserta mulai berdatangan. Dilanjut dengan penampilan Mas Dedy Arif Fasihin dari Voice of Islam membawakan lagu “Pendidikan di Masa Khilafah”. Sementara panitia mulai sibuk mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan makin banyaknya peserta yang hadir. Samsi dan Utha ditugaskan jadi penerima tamu. Sekadar tahu aja, kedua kru gaulislam ini memang rajin nyambangi ke sekolah-sekolah di Bogor, baik daerah kota maupun kabupaten. Jadi, nggak asing lagi bagi para peserta yang mengenalnya langsung hapal dengan settingan dasar kedua kru gaulislam ini, meskipun sudah dipoles di sana-sini dengan dandanan berbeda dari biasanya (hehehe.. Utha ama Samsi kan kalo kirim-kirim gaulislam tampilannya gaul banget.. lha sekarang Samsi pake baju koko, Utha berkemeja. Swit swiw).

Bro en Sis, akhirnya acara dimulai juga meski dengan waktu yang sudah sangat terlambat: Pukul 16.30. MC yang dibawakan dengan bagus oleh Kang Uci dan Kang Icang dari ar-Rijaal langsung menyapa peserta dengan meriah. Disusul berikutnya dengan penampilan Kang Ridwan dari ar-Rijaal yang membaca al-Quran dengan suara merdunya. Lalu ada sambutan dari Ustad Husna sebagai wakil dari MIB (Markaz Islam Bogor) dan Kang Ali Pangestu (ketua pelaksana acara). Acara berikutnya adalah Jumpa Penyiar MARS 106 FM. Satu per satu kru MARS 106 FM naik ke panggung: Kang Ali Pangestu, Kang Woko, Kang Ari, Kang Rosid, dan Mbak Fitri. Ya, kebetulan tidak semua bisa hadir. Tapi setidaknya bisa memberikan informasi kepada hadirin bahwa merekalah para penyiar yang mungkin suaranya sudah akrab di telinga tapi baru kali itu bisa melihat sosoknya.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 5 menitan, giliran kru gaulislam yang naik panggung ngenalin diri. Jumpa penulis gaulislam ini rupanya ditunggu-tunggu peserta (jiahaaha geer banget!). Saya mewakili kru gaulislam memandu acara perkenalan singkat itu. Dimulai dari saya ngenalin diri, dilanjut Kang Anto Apriyanto, dilanjut Ikrar, Upi, Utha dan Samsi. Sebenarnya masih ada kru penulis gaulislam lainnya, namun mereka tidak bisa hadir karena jauhnya jarak mereka: ada di Surabaya (Ria Fariana) dan di Banjarmasin (Anindita). Oya, satu lagi penulis perempuannya, Nafiisah yang juga tidak bisa hadir ditambah satu kru penulis cowok, yakni Aribowo yang nggak fit kondisinya nggak bisa hadir. Tapi, meski tidak full team, semoga bisa memberikan informasi yang cukup bagi pembaca gaulislam. Minimal mengobati rasa penasarannya terhadap orang-orang yang tulisannya bisa dibaca setiap pekan tersebut.

Waktu terus berjalan tanpa pernah balik mundur atau berhenti. Maka, tibalah saatnya ke puncak acara, yakni Talkshow Remaja: “Ramadhan Ceria… Ramadhan Penuh Makna”. Talkshow dipandu oleh Abdul Malik Badeges dari ar-Rijaal (halah, nih semua didominasi sama ar-Rijaal nih.. hehehe). Narasumbernya kebetulan saya sendiri dan Kang Iwan Januar. Sayangnya, meski acara utama tapi talkshow hanya berlangsung tak lebih dari 30 menit. Karena ada selingan tim nasyid dari Voice of Islam dan juga bagi-bagi hadiah bagi peserta yang bertanya. Para peserta yang dapetin buku dari saya dan kang Iwan Januar kayaknya seneng banget deh. Yup, peserta yang bertanya dapat buku dari saya: Muda Luar Biasa! dan Menjadi Penulis Hebat serta buku dari Kang Iwan Januar: Surga Juga Buat Remaja, Lho! Talkshow yang dihadiri oleh hampir 200 peserta ini akhirnya ditutup pas berbarengan dengan kumandang adzan maghrib dari Masjid Raya Bogor. Mepet banget. Tapi mudah-mudahan ada manfaat yang bsia diambil. Semoga. Peserta langsung diberikan tajil berbuka dengan kurma dan air putih, untuk kemudian bersama-sama shalat berjamaah ke Masjid Raya.Tak jauh dari tempat acara. Dan, selanjutnya makan bersama setelah melaksanakan shalat maghrib berjamaah sambil diiringi beberapa lagu dari tim nasyid ar-Rijaal.

Menjelang pukul 19.00 peserta sudah banyak yang mulai meninggalkan tempat acara. Saya sempat ngobrol dengan kawan-kawan utusan dari SMKN 1 Bogor, juga bersama guru pembina mereka yang menyempatkan hadir dalam undangan kami. Juga dengan kawan-kawan mahasiswi dari UIK (Universitas Ibnu Khaldun) Bogor. Mereka minta ada follow-up. Ok. Insya Allah sudah kita rancang dan akan direalisasikan nanti. Setidaknya, yang ada dalam benak saya dan kawan dari MARS 106 FM, kita akan buatkan komunitas. Insya Allah. Saya sendiri mau menawarkan pelatihan jurnalistik, workshop menulis, dan workshop broadcasting. Tentu saja ada kajian Islamnya juga khas gaulislam. Minimal bedah buletin gaulislam keliling ke setiap sekolah. Insya Allah. Semua peserta sudah pulang, ruangan tempat berlangsungnya acara tampak lengang. Panitia juga mulai berkemas, dan akhirnya saya pulang bersama istri dan ketiga anak saya yang sore itu ikut hadir. Semoga kita bisa berjumpa di lain acara dan lebih baik lagi kemasannya nanti. Tapi kami para panitia, merasa bangga dengan hasil hari itu. Memang masih banyak cacat, tapi untuk ukuran gelaran perdana, sudah lebih dari cukup. Bukankah kerja besar harus dimulai dari langkah pertama? Tetap semangat dan sampai jumpa di acara berikutnya. Insya Allah. [solihin: osolihin@gaulislam.com].

No.

Kata yang Salah

Perbaikan Kata

Alasan

1.

Crew

Tim

Penggunaan kata asing

2.

Nampaknya

Sepertinya

Penggunaan kata yang tidak tepat

3.

Didesign

Dirancang

Penggunaan kata asing

4.

Nggak Cuma buat

Tidak hanya untuk

Kata yang tidak baku

5.

Tiduran

Berbaring

Kata yang tidak baku

6.

Ngejogrok

Duduk

Kata yang tidak baku

7.

Udah

Sudah

Kata yang tidak baku

8.

Wah

Dihilangkan

Termasuk kata penekanan *

9.

Ngumpul

Berkumpul

Tidak terdapat adanya imbuhan

10.

Breefing

Rapat

Penggunaan kata asing

11.

Standby

Siap

Penggunaan kata asing

12.

Ngobrol

Berbicara

Bukan EYD

13.

Mau

Ingin

Kata yang tidak baku

14.

Stay tune

Tetap pada tempatnya

Penggunaan kata asing

15.

Malah

Sedangkan

Penggunaan kata yang tidak tepat dan bukan EYD

16.

Check sound

Periksa Suara

Penggunaan kata asing

17.

Nyambangi

Mengunjungi

Kata yang tidak baku

18.

Hapal

Lancar

Bukan EYD

19.

dipoles

Diperbaiki

Kata yang tidak baku

20.

Bro en Sis

Sebutan Panggilan

Penggunaan kata asing

21.

Ngenalin

Mengenalkan

Tidak terdapat adanya imbuhan

22.

Follow up

Menindaklanjuti

Penggunaan kata asing


Tuhan Ada dan Tuhan Tidak Mati

Eko Wibowo

10108694

3 KA 15

Tugas Softskill Bahasa Indonesia 1

Tuhan Ada dan Tuhan Tidak Mati

Apa yang kamu tahu tentang Friedrich Wilhelm Nietzsche? Yup, dia lebih akrab dengan panggilannya “Nietzsche Sang Pembunuh Tuhan” yang memproklamirkan bahwa “Tuhan telah mati” menjelma menjadi tokoh atheis yang cukup ternama. Kamu tahu band metal di Bandung yang bernama Forgotten? Band ini juga mempunyai lagu dengan judul yang sama dengan apa yang telah diproklamirkan oleh Nietzsche: “Tuhan telah mati”.

Mungkin Forgotten banyak terinspirasi dari Nietzsche. Nietzsche tidaklah sendirian dalam keatheisannya, masih ada beberapa tokoh seperti Sigmun Freud, Charles Darwin, Ludwig Feuerbach, Stephen Hawkins dan lain-lain. Tokoh-tokoh ini adalah orang-orang yang tidak percaya akan eksistensi Tuhan dan mungkin bila Tuhan itu ada, Tuhan tidak lagi dibutuhkan di dunia ini dan telah menjadi sampah. Begitulah kalo kaum agnostik ngomongin soal Tuhan yang hampir-hampir mirip dengan golongan atheis.

Kebanggan Atheis

Boys and Gals, para atheis sering ngebangga-banggain teori Big Bang dalam proses penciptaan bumi dan pada proses tersebut mereka mengatakan tidak ada campur tangan Tuhan di sana. Ada juga beberapa pertanyaan klasik dari para atheis yang sering dilemparkan kepada para theis, yaitu: “Dapatkah Tuhan menciptakan batu yang sangat besar sehingga Tuhan tidak dapat mengangkatnya?” dan yang kedua “Untuk apa Tuhan menciptakan manusia?”.

Bro en Sis, pertanyaan mereka tersebut merupakan pertanyaan-pertanyaan klasik yang sudah terjawab, hanya saja mereka mengembangkannya dengan beberapa sangkalan untuk memojokkan para theis. Contohnya pertanyaan pertama, kalo kita mengkaji lagi pertanyaan tersebut maka pertanyaan tersebut tidak bisa kita jawab dengan “Tuhan dapat menciptakan batu tersebut dan tidak dapat mengangkatnya” atau “Tuhan tidak dapat menciptakan batu tersebut”. Karena jika Tuhan dapat menciptakan batu tersebut maka mereka para atheis bertanya: “Di mana ke-Mahakuasaan Tuhan sehingga Ia tidak dapat mengangkat batu tersebut?” atau jika Tuhan tidak dapat menciptakan batu tersebut, mereka akan bertanya: “Di mana ke-Mahakuasaan Tuhan sehingga Ia tidak dapat menciptakan batu tersebut?”

Contoh yang kedua, “Untuk apa Tuhan menciptakan Manusia?”. Boys and gals, masih banyak orang yang bingung saat ditanyakan soal ini. Sebagian kaum muslimin meyakini apa yang mereka kerjakan sebagai perintah dari Allah Swt. yang wajib dijalankan. Misalnya shalat 5 waktu, orang yang ditanyatakan tersebut langsung menjawab “Manusia diciptakan untuk menyembahNya”. Pertanyaan tersebut tidak langsung usai dengan jawaban itu, kaum atheis biasanya kembali bertanya: “Apakah Tuhan membutuhkan sesembahan dari manusia, sehingga Ia menciptakan manusia untuk menyembahNya?”

Ini dia: bantahan untuk para atheis

Dalam teori Big Bang yang mereka katakan tidak ada campur tangan Tuhan, coba kita berpikir bersama “Adakah suatu materi yang dapat berkuasa atas dirinya sendiri?” Contoh kecilnya akan saya beritahu, apakah batu dapat berkuasa atas dirinya sehingga ia bisa membentuk suatu bangunan rumah dengan sendirinya tanpa ada campur tangan manusia? Gua rasa hal ini mustahil terjadi atau apakah kita manusia dapat berkuasa sepenuhnya atas diri kita?

Cobalah kamu inget-inget disaat kamu pengen buang air kecil, bisa nggak kamu kendaliin diri kamu supaya nggak jadi buang air kecil? Saya rasa jawabannya adalah “Nggak bisa!”, yang ada kamu semua nantinya bakal mengidap penyakit kencing batu.

Jadi dalam ledakan Big Bang yang meluas ke seluruh penjuru mustahil terjadi bila tidak ada campur tangan Allah Ta’ala. Hal ini bisa kita lihat dalam firman Alla Swt.: “Dia Pencipta langit dan bumi.” (QS al-An’aam [6]: 101). Pada firman Allah tersebut telah dinyatakan bahwa Allah pencipta langit dan bumi dan permasalahan ledakan Big Bang yang meluas ke seluruh penjuru tersebut juga bisa kita lihat pada firman Allah Swt.: “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (QS dz-Dzaariyaat [51]:47)

Untuk masalah Tuhan dan batu tersebut sesuai banget sama kejadian beberapa hari yang lalu waktu saya pulang dari Bandung menuju Bogor. Di bis saya duduk berdampingan dengan seorang pemuda, yang jelas lebih tua dari saya dan saya lebih ganteng dari dia.

Untuk ngilangan kejenuhan di perjalanan, saya baca buku yang saya pinjam dari teman. Buku tersebut mengulas permasalahan agama dan filsafat. Pemuda rupanya tertarik dan bertanya ke saya: “Mas, suka sama filsafat?”

Saya langsung aja nyeletuk, “Saya masih suka manusia dan karena saya laki-laki saya menyukai manusia berjenis kelamin wanita.”

Pemuda itu langsung tertawa dan melanjutkan pertanyaannya “Maksud saya mas suka baca buku filsafat?” Saya langsung ngeduga kalau orang yang nanya ke saya pasti punya hobi yang sama kayak saya, yaitu filsafat. Gua langsung jawab, “Lumayan tapi nggak begitu paham.

Dia langsung nanya ke saya, “Menurut Mas, apakah Tuhan dapat menciptakan batu yang sangat besar sehingga dia tidak dapat mengangkatnya.” Dalam hati saya ketawa, selain pertanyaannya yang menurut saya jadul banget. saya jadi inget tentang kisah di Jerman yang pernah saya baca, yang juga mendiskusikan hal ini di dalam bus. Maka, saya nggak pengen memberi pernyataan, tapi saya langsung bilang: “Nanti masalahnya Tuhan tidak Maha Kuasa ya Mas? Kalo begitu saya mau tanya, “Kalau setelah Tuhan tidak dapat menciptakan batu tersebut atau Tuhan dapat menciptakan batu tersebut dan dia tidak dapat mengangkatnya, lalu dengan hal itu ke-Mahakuasaan Tuhan hilang.Terus, siapa yang menjadi Maha Kuasa?”

Seperti yang sudah saya duga, orang tersebut nggak bisa jawab pertanyaan saya dan diskusi kami tentang masalah filsafat terhenti sampai di situ.

Boys and Gals, kita mengenal banyak sifat-sifat Allah Swt., selain itu ada juga sifat yang “mustahil” ada pada Allah Swt., contohnya: Allah Swt. mustahil tidak kekal, Mustahil lemah, Mustahil tuli, dan lain sebagainya. Jadi yang seharusnya diketahui orang tersebut sebelum mempertanyakan hal itu adalah mengenal Allah Swt.

Terus, untuk jawaban mengenai “Untuk apa Tuhan menciptakan manusia di bumi?” Jika kita membaca firman Allah Swt.: “Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” (QS Faathir, [35]: 15-17)

Dari ayat ini maka kita dapat menyimpulkan bahwa Allah Ta’ala sama sekali tidak membutuhkan manusia.

Di lain ayat: ”Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS al-Mukmin [40]: 60)

Ayat ini menerangkan bahwa manusialah yang butuh Allah Swt (menyembahNya) supaya manusia tersebut selamat dari siksa neraka.

‘Logika’ menuju adanya Tuhan

Boys and Gals, saya di sini ingin ngajak untuk sedikit bermain logika, yaitu suatu rentetan peristiwa mundur atau bahasa ilmiahnya “regresi”. Jika kita hitung mundur dari kita, lalu ayah kita, lalu, mbah kita, terus ke babehnya mbah kita, terus lagi, terus dan terus, maka kita akan mendapatkan sepasang manusia yang kita kenal Nabi Adam dan istrinya. Setelah itu timbullah pertanyaan dari dalam tempurung kepala kita “Berasal dari mana atau siapa yang membuat atau siapa yang menciptakan mereka?” Maka akan ketemu jawaban mutlak dari pertanyaan tersebut adalah “Tuhan”. Seperti saat kita menghitung mundur dari angka “10” maka akan timbul angka “0” sebagai penghitungan akhir, dan para atheis tidak dapat bertanya “Dari mana adanya Tuhan?” karena Dia adalah awal dari segalanya, seperti angka “0” yang juga tidak dapat mereka jelaskan “dari mana adanya “0”?”, karena angka “0” adalah awal dari angka.

Boys and Gals, dengan segala penjelasan gua yang sangat singkat, bahwa Tuhan itu MUTLAK ada dan Dia tidak mungkin ada dari adanya suatu dan dia tidak dapat menjadi lemah bahkan mati. Sebagai muslim, kita memang mempercayai adanya Allah, dan kita harus beriman kepadaNya. Itu sebabnya, kita harus menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala apa yang dilarangNya. Soalnya, nanti segala perbuatan kita akan kita pertanggungjawabkan di hari akhir kelak. Insya Allah jika kita telah menjalankan apa-apa yang Allah perintahkan dan menjauhi semua apa-apa yang telah Allah larang, maka kita akan selamat dari siksa neraka.Kita akan diberikan balasan yang layak, yaitu surga yang berlimpah segala nikmatNya.

Boys and Gals, kita semua seharusnya bersyukur karena telah memeluk agama Islam, agama yang akan mengantarkan manusia ke dalam keselamatan. Allah Swt. telah memberi al-Quran sebagai petunjuk untuk menyelamatkan kita. Al-Quran juga menjelaskan bahwa Tuhan itu ada dan Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya. Jadi kita tidak perlu lagi pusing memikirkan pertanyaan-pertanyaan konyol: “Tuhan itu ada nggak ya?”; “Siapa yang menciptakan bumi?”; “Akan ke mana manusia setelah mati?” atau hal-hal yang lainnya. Sebabnya, di dalam al-Quran, hal itu telah dijelaskan dan bagi yang mengingkari Allah Swt., maka tunggu saja siksa yang akan terjadi nanti, entah itu di dunia ini atau akhirat [solihin: osolihin@gaulislam.com].

No.

Kata yang Salah

Perbaikan Kata

Alasan

1.

Yup

Dihilangkan

Termasuk kata penekanan *

2.

Kalo

Jika

Kalimat tersebut tidak baku

3.

Boys and Gals

Sebutan Panggilan Orang

Penggunaan Kata Asing

4.

Ngebangga-banggain

Membangga-banggakan

Tidak terdapat adanya imbuhan

5.

Inget-inget

Mengingat kembali

Kalimat ulang yang salah dan termasuk kalimat tidak baku

6.

Pengen

Ingin

Bukan EYD

7.

Nggak

Tidak

Kalimat tersebut tidak baku

8.

Kendaliin

Mengendalikan

Tidak terdapat adanya imbuhan

9.

Bakal

Akan

Kalimat tersebut tidak baku

10.

Banget

Sekali

Bukan EYD

11.

Sama

Dengan

Penggunaan kata yang tidak tepat

12.

Ngilangin

Menghilangkan

Tidak terdapat adanya imbuhan

13.

Baca

Membaca

Tidak terdapat adanya imbuhan

14.

Nyeletuk

Menyela

Kalimat tersebut tidak baku

15.

Ngeduga

Menduga

Tidak terdapat adanya imbuhan

16.

Kayak

Seperti

Kalimat tersebut tidak baku

17.

Ngomongin

Membicarakan

Tidak terdapat adanya imbuhan

18.

Jadul

Kuno

Bukan EYD

19.

Ngajak

Mengajak

Tidak terdapat adanya imbuhan

20.

Babehnya

Bapaknya

Bukan EYD